Google
 

Tuesday, April 1, 2008

The Starbucks Experience

Penulis: Joseph A. Michelli

Penerbit: Erlangga-2007

Starbucks corporation go public pada Juni 1992. di hari pertama perdagangan, sahamnya ditutup pada $ 21.50- naik dari harga pembukuan $ 17. Bukan hanya jaringan CEO saja yang layak disorot; pengecer kopi ini akhirnya berhasil masuk liga besar. Tapi, bukannya menampuk keuntungan, Howard Schultz justru memutuskan untuk menyeerahkan sebagian pada para karyawan dalam bentuk saham.. (Sementara) perusahaan lainnya hanya menawarkan sahamnya pada jajaran eksekutif senior utama, Schults menawarkannya pada siapapun yang bekerja di perusahaan selama 20 jam per minggu atau lebih, termasuk mereka yang berdiri di belakang konter di kedai Starbucks local.

5 prinsip bisnis:

1. Lakukan dengan cara anda.

”Ini adalah kebahagiaan sejati dalam hidup, dimanfaatkan untuk sebuah tujuan yang dipahami oleh diri kamu sendiri sebagai sang penguasa; menjadi sebuah kekuatan alam bukannya orang kerdil bodoh yang bertindak terburu-buru dan egois, yang tidak berenergi dan penuh duka, mengeluhkan bahwa dunia tidak mau membuat kamu bahagia” (George Bernard Shaw).

Ramah, tulus, perhatian, berwawasan, peduli.

- dengan bersikap ramah, Starbucks menciptakan sebuah ikatan yang mengundang pelanggan untuk nerkunjung dan berkunjung lagi.

- Bersikap tulus berarti berhubungan, menemukan, dan merespons.

- Mendengarkan hanyalah salah satu bagian dari penciptaan hubungan dengan pelanggan. Bisnis juga harus menemukan kebutuhan dan kondisi unik dari setiap pelanggan serta kemudian mencari cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

- Bersikap penuh perhatian bukan sekedar bersikap sopan, tetapi lebih menyadari kebutuhan orang lain sembari menciptakan situasi yang saling menguntungkan. Hal ini juga memberi Anda wewenang untuk bertindak dengan cara-cara yang memperhatikan kebutuhan orang lain.

- Berwawasan, menyukai apa yang anda lakukan, dan berbagi wawasan dengan orang lain.

- dalam ekonomi wawasan dan layanan, kita memberikan nilai tambah pada sebuah bisnis dengan memperkuat pengalaman pelanggan.

- Peduli- di kedai atau kantor Anda, di perusahaan Anda, dan di komunitas Anda.

2. Semuanya penting.

Kita sering meremehkan kekuatan sentuhan, senyuman, kata-kata manis, telinga yang bersedia mendengar, pujian tulus, atau perhatian yang paling kecil, semua punya potensi untuk mengubah kehidupan (Leo Buscaglia).

Menciptakan lingkungan untuk Starbucks experience.

3. Surprise and delight

4. Terbuka terhadap kritik

5. Leave your mark.



-- Mari Membaca Buku --

No comments: